Get For Free

GetForFree Situs, Situs Yang Memberikan Informasi Lowongan Pekerjaan,Download Film,dan Tourism in Indonesia

Subscribe
Add to Technorati Favourites
Add to del.icio.us
Jumat, 01 Mei 2009

Google bela digitalisasi buku

Diposting oleh Wisnoe

Google membela proyek buku online di tengah laporan proyeknya ini dikaji Departemen Kehakiman Amerika Serikat.

Sebuah penyelidikan diperkirakan akan mengkaji apakah kesepakatan dengan penulis dan penerbit mengenai pencarian buku melanggar undang-undang anti monopoli.

Google mencapai kesepakatan bulan Oktober untuk menyiapkan dana 225 juta dollar untuk membayar para pengarang yang karyanya dibuat digital.

Kesepakatan itu masih perlu disetujui pengadilan dan pekan ini batas waktunya diperpanjang sampai bulan September bagi mereka yang menentangnya.

Kini setelah Departemen Kehakiman terlibat, Google menjelaskan kepada publik melalui internet mengenai keuntungan menempatkan jutaan buku secara online.

"Sementara diskusi berlanjut penting untuk memahami apa keuntungan bagi para pembaca," tulis Adam Smith, direktur manajemen produk untuk Google Book Search.

Dalam penjelasannya, Smith menggarisbawahi sejumlah skenario dimana para pembaca mendapatkan keuntungan.

Salah satu diantaranya, para pembaca mendapatkan akses kepada buku yang tidak dicetak lagi atau yang disebut buku-buku "yatim" karena para pengarangnya tidak ditemukan, serta bisa mendapatkan lebih banyak buku dalam bahasa asing.

Bagi para pengarang, kata Google, juga mendapatkan hal positif.

"Karena para pengarang dan penerbit akan memiliki kesempatan agar para pengguna internet menilai dan membeli buku cetaknya melalui Google Book Search, para pembaca bahkan akan lebih memiliki lebih banyak pilihan karena akses terhadap buku yang telah dicetak saat ini," katanya.

'Kondisi monopoli'

Penyelesaian Google dicapai menyusul langkah hukum Authors Guild dan Association of American Publishers.

Gugatan itu mengklaim bahwa praktek Google memindai buku-buku dengan hak cipta dari perpustakaan untuk digunakan dalam layanan Book Search merupakan pelanggaran hak cipta.

Departemen Kehakiman Amerika Serikat tidak mau memberikan komentar akan gugatan itu.

Keterlibatan lembaga kehakiman ini tidak berarti upaya membatalkan kesepakatan yang para pengkritiknya mengatakan adanya ketidakadilan karena Google diberi izin eksklusif mengambil untung dari jutaan buku.

Beberapa pustakawan mengatakan mereka khawatir tanpa kompetisi, Google akan dengan bebas menaikkan harga akses untuk koleksinya.

Consumer Watchdog mengatakan kepada BBC lembaga ini salah satu pihak yang menyerukan agar Departemen Kehakiman AS bertindak.

"Kami merasa kesepakatan yang dibuat menimbulkan kondisi monopoli yang tidak adil," jelas pegiat Consumer Watchdog John Simpson.

Kesepakatan sekarang hanya berlaku di Amerika namun Adam Smith dari Google mengatakan, proyek ini akan menjadikan ujian bagi pengembangan layanan serupa di dunia.(

sumber,BBC Indonesia)

0 komentar:

Posting Komentar