Xiang (Edmund Chen), ayah Chun-Li harus pindah ke Hong Kong dan ini menjadi awal yang menentukan masa depan Chun-Li. Suatu hari, Xiang didatangi Bison (Neal McDonough) yang memaksa Xiang bekerja untuknya. Meski berusaha melawan, namun Xiang bukanlah tandingan Bison dan anak buahnya. Dengan harapan bisa menyelamatkan keluarganya, Xiang kemudian mengikuti kemauan Bison.
Bertahun kemudian, Chun-Li mendapat sebuah kiriman berisi sebuah manuskrip yang ditulis dalam huruf China kuno. Chun-Li yang merasa tak lagi memiliki siapa-siap sejak meninggalnya ibunya kemudian memutuskan berangkat ke Bangkok atas saran seorang wanita tua yang mengatakan bahwa ia harus menemukan pria bernama Gen (Robin Shou) setibanya di Bangkok nanti.
Ternyata keberangkatan Chun-Li ke Bangkok ini menjadi sebuah petualangan berbahaya yang ada sangkut pautnya dengan Bison dan hilangnya Xiang, ayahnya. Masalahnya, Bison dikelilingi banyak tukang pukul yang tak bisa disingkirkan dengan mudah. Untungnya, Chun-Li tak sendiri. Ada Gen dan dua detektif yang juga berusaha membekuk Bison yang memang terlibat serangkaian tindakan kejahatan.
Sepanjang sejarah dunia perfilman, game adalah salah satu sumber cerita yang sering kali diangkat ke layar lebar selain novel dan komik. Tak sedikit game yang sudah diangkat ke layar lebar termasuk Street Fighter. Beberapa mendapat pujian dari para fans game dan film sementara yang lain malah dicaci maki oleh penggemar versi game-nya. Tapi terlepas dari ketaatan pada sumber aslinya, film adalah sebuah media seni yang layak dinilai secara terpisah.
Saat STREET FIGHTER: THE LEGEND OF CHUN-LI ini dilepas tanpa proses screening oleh para kritikus, muncul dugaan bahwa film ini tak terlalu berkualitas. Biasanya orang film memang skip proses yang satu ini untuk menghindari jatuhnya performa film di pasar. Dan dalam kasus STREET FIGHTER: THE LEGEND OF CHUN-LI ini sepertinya keputusan itu beralasan.
Alur cerita film ini cenderung datar dan mudah ditebak. Tak ada twist yang membuat penonton menebak-nebak akhir dari cerita. Yang ada hanyalah alur sederhana tentang kisah balas dendam yang sebenarnya sudah mulai basi. Di sisi lain, akting para pemainnya juga tergolong pas-pasan dan tak ada karakter yang benar-benar terlihat hidup. Ini memang tak mengherankan karena film laga seperti ini biasanya hanya mengunggulkan visual saja.
0 komentar:
Posting Komentar